Rabu, 02 Oktober 2013

10 STADIUM TERMEGAH DI DUNIA

10. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico




9. Nou Camp, Barcelona, Spanyol




Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana US$3 juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.


8. Old Trafford, Manchester, Inggris
















Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan.


7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol




Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki "kandang" sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982.


6. Louis II, Monte Carlo, Monaco





5. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil




Semua orang Brazil nampaknya menyukai sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion ini dengan kapasitas 125.000 kursi. Sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 di sana. 


4. San Siro, Milan, Italia
















Di Italia, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Italia untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. 


3. Stadio Olimpico, Rome, Italia




Italia sudah 2 kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. 

2. Azadi, Tehran, Iran




Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.


1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang



10. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico




9. Nou Camp, Barcelona, Spanyol




Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana US$3 juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.


8. Old Trafford, Manchester, Inggris
















Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan.


7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol




Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki "kandang" sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982.


6. Louis II, Monte Carlo, Monaco





5. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil




Semua orang Brazil nampaknya menyukai sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion ini dengan kapasitas 125.000 kursi. Sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 di sana. 


4. San Siro, Milan, Italia
















Di Italia, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Italia untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. 


3. Stadio Olimpico, Rome, Italia




Italia sudah 2 kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. 

2. Azadi, Tehran, Iran




Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.


1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang

Arsenal 2 Napoli 0: Ozil masterclass ruins Rafa's return as Wenger's wonders roll on

He met the ball, on the volley, with the side of his left foot. The merest touch, from just inside the area, but it fairly flew into the net. That is what you pay the money for, the shot seemed to say as it whistled past Pepe Reina; and inside the Emirates Stadium, every supporter would have been in agreement.
They had been waiting for a night like this from Mesut Ozil. Yes, he’d had his moments, and had never disappointed, but this had so far been the season of Aaron Ramsey, and Olivier Giroud.
Ozil had been the catalyst for so much that was good about Arsenal without yet having one game in which he was, well, the difference. 
Scroll down to watch Wenger and Benitez press conferences
Too hot to handle: Mesut Ozil (centre) celebrates the opening goal with his Arsenal team-mates
Too hot to handle: Mesut Ozil (centre) celebrates the opening goal with his Arsenal team-mates

Match facts

ARSENAL (4-3-2-1): Szczesny 6; Sagna 7, Mertesacker 7, Koscielny 7, Gibbs 7; Flamini 8, Arteta 7, Ramsey 7 (Monreal 88); Ozil 9, Rosicky 6 (Wilshere 63, 6); Giroud 7.
Subs not used: Fabianski, Vermaelen, Bendtner, Jenkinson, Gnabry
Manager: Arsene Wenger: 7 
Goals: Ozil 8, Giroud 15
NAPOLI (4-2-3-1): Reina 5; Mesto 5, Albiol 6 (Fernandez 83), Britos 6, Zuniga 5; Behrami 5, Inler 6; Callejon 5 (Zapata 77), Hamsik 6, Insigne 5; Pandev 5 (Mertens 61, 5)
Subs: Cabral, Dzemaili, Fernandez, Armero, Cannavaro.
Manager: Rafa Benitez: 5
Man of the match: Ozil
Ref: Milorad Mazic (SRB) - 7
Attendance: 59,536
*Player ratings by SAMI MOKBEL at the Emirates
And then, against Napoli, it arrived. Ozil scored the first — and his first for his new club — then Ozil made the second, Ozil was quite simply a class apart. Napoli did not know what to do with him, and by the time they had worked something out, Arsenal were 2-0 up.
It really doesn’t matter the circumstances, whether Ozil was a hasty solution to another emerging crisis or an established, long-term objective of Arsene Wenger’s, kept shrewdly hidden all summer. Plan A, B or even C, what matters is that Ozil is here now, and the effect he has had on Arsenal’s confidence and stature this season is stunning.
They are playing with the ambition and finesse of old now, the best of Arsenal, not the pale imitation of previous seasons. Wenger took his first training session 17 years ago to the day, and when he did so, must have aimed to one day play football that looked like this. And he has done, on occasions, but not very much recently. Until Ozil arrived, and turned Arsenal’s story around.
As he turned this match, as he had it won inside 15 minutes. Arsenal had a two-goal cushion before Napoli settled and although the Italians enjoyed more possession in the second half, there was only going to be one winner.
It is hard to imagine what Rafael Benitez uses for target practice in Naples, but the evidence here suggested a gasometer. It is hard to recall an elite team that shot so wide so often. It was not so much that Wojciech Szczesny did not have a save to make, more that he would not have been forced into action had he been defending a goal three times the size. Ozil, by contrast, was the model of clinical efficiency. A match-winner of German precision.
It was a very sweet move that opened the scoring after eight minutes. Bacary Sagna played a ball down the line which Giroud held up well, feeding Ramsey, who sped with purpose along the right flank. He cut the ball back and there was Ozil. It was a tough finish but he made it look like child’s play. The next foray into the penalty area close to ended the contest. 

Tujuh Wonderkid Incaran United

United Indonesia - Mereka muda, cepat, berbakat, tangguh di udara, memiliki visi layaknya pemain senior serta jam terbang mumpuni di tim utama. Siapa yang tak menginginkan talenta mereka? Tak terkecuali Manchester United. Bahkan pemandu bakat United dikirim untuk menyaksikan permainan mereka bersama klubnya. Berikut tujuh pemain muda berbakat yang selalu dihubung-hubungkan dengan United yang dirangkum dari berbagai sumber :


1. Kurt Zouma (Bek, 18th St. Etienne)
http://www.hamhigh.co.uk/polopoly_fs/spt_wk34_12_kurt_zouma_1_1490868!image/4018715732.jpg_gen/derivatives/landscape_630/4018715732.jpg
Pemuda kelahiran Lyon, Prancis ini mendapatkan undangan khusus dari United untuk mengikuti trial selama satu minggu bersama Wayne Rooney dkk. Belum pasti apakah pihak klub St. Etienne memperbolehkan sang pemain menerima undangan tersebut. Kuat dan tangguh di udara serta sudah menjadi andalan tim utama St. Etienne dalam dua musim terakhir padahal baru berusia 18 tahun! Situs Transfermarkt membanderol pemuda ini dengan harga 5 juta pound, tapi pihak klub dikabarkan hanya akan melepas sang pemain dengan nilai 9 juta pound. Dengan usia Rio Ferdinand yang sudah menginjak 34 tahun serta rentetan cedera di barisan pertahanan United saat ini, Sir Alex pun pasti akan membeli seorang bek di bursa transfer musim mendatang.

2. Iker Muniain (Gelandang, 19th Athletic Bilbao)


Martin Ferguson (Chief Scout United) yang merupakan adik dari Sir Alex sudah tertangkap basah beberapa kali menyaksikan laga klub asal Basque ini. Media mencium beberapa nama pemain Bilbao menjadi incaran United, Muniain adalah permata bagi klub asal Basque tersebut. Visi dan permainan gemilangnya sudah berhasil merobek pertahanan United ketika kedua tim bertemu di ajang Europa League musim lalu. Banderol tinggi senilai 19 juta pound bisa menjadi penghalang negosiasi kedua klub, namun bukan tak mungkin sang pemain ingin mencari peruntungan di ranah Inggris musim depan.

3. Markel Susaeta (Gelandang, 24th Athletic Bilbao)
http://d.yimg.com/i/ng/sp/empics/20120312/16/105903051-12032012161515.jpg

Susaeta memang tak muda lagi, tapi United sepertinya sedang mencari pengganti Nani atau Valencia yang sudah cukup berumur bermain di United. Susaeta bermain impresif di sisi kanan Bilbao, permainanya seperti Antonio Valencia. Nilai dirinya jauh lebih murah ketimbang seorang James Rodriguez (FC Porto), uang sebesar 7 juta pound dapat meluluhkan hati manajemen Bilbao untuk melepas winger cepat ini.

4. Ander Herrera (Gelandang, 23th Athletic Bilbao)
http://img.thesun.co.uk/multimedia/archive/01489/65_herrera_1489988a.jpg
Bersama rekan-rekan lainnya Herrera termasuk produk binaan Basque yang berhasil masuk dalam tim nasional Spanyol u-21 di bawah arahan Luis Mila. Merasakan penampilan buruk di Olimpiade London 2012 tak membuat Herrera sepi peminat. Real Madrid dan Barcelona meminati dirinya, United pun butuh permainannya untuk menggantikan Michael Carrick sebagai seorang holding midfielder.Transfermarkt menghargai Herrera dengan nilai 8 juta pound.

5. Sime Vrsaljko (Bek, 20th Dinamo Zagreb)
http://cdn.bleacherreport.net/images_root/slides/photos/002/126/323/141618935_display_image.jpg?1334335718
Bermain sebagai bek kanan serta gelandang kanan, kuat secara fisik dan baru berusia 20 tahun. Memiliki jam terbang sempurna di musim ini bersama Dinamo Zagreb, bermain di turnamen sekelas Liga Champions menambah pengalaman besar bagi dirinya. Tiga gelar domestik berhasil direbutnya dalam tiga tahun terakhir, selalu bermain dengan ratta 20 partai per musim. Pemain cukup mumpuni untuk menjadi kompetitor Rafael di sisi kanan musim depan. Harga Vrsaljko belum begitu tinggi yaitu baru sekitar 3 juta pound.

6. Alen Halilovic (Gelandang, 16th Dinamo Zagreb)
http://www.theelastico.com/wp-content/uploads/2012/10/halilovic2.jpg

Dijuluki seorang Messi dari Kroasia atau The Next Luka Modric, United siap membajak pemuda 16 tahun ini dari sang rival Manchester City. Sudah merasakan panggung Liga Champions sebagai pemain termuda  yang bermain di turnamen tersebut. Halilovic juga menjadi pemain termuda yang bermain untuk klub asal Kroasia tersebut dan pencetak gol termuda diusianya yang baru menginjak 16 tahun 112 hari. Aset terbaik bagi Kroasia, kegemaran Dinamo Zagreb menghasilkan talenta terbaik untuk meraup uang bisa menjadi alasan Dinamo melepas pemuda ini dengan cepat.

7. Ola John (Striker, 20th Benfica)

http://www.abola.pt/img/fotos/benfica/2012-2013/olajohn3.jpg
Martin Ferguson datang ke laga Barcelona vs Benfica di Liga Champions untuk menyaksikan penyerang kelahiran Liberia ini. Ola John baru saja pindah dari klub asal Belanda FC Twente yang merupakan feeder club United di negeri kincir angin. Di awal musim Benfica merekrutnya dengan nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 7 juta pound. John sudah menyatakan ingin bermain untuk tim nasional Belanda ketimbang Liberia, dirinya sudah merasakan bermain dengan jenjang teratur dari timnas Belanda u-17 sampai u-21.