Minggu, 25 Agustus 2013

Di Suriah, Perang Tuding Senjata Kimia Masih Ada

Sebuah foto yang diambil dari video yang diunggah ke situs YouTube menampilkan warga Suriah tengah memakamkan secara massal korban serangan senjata kimia yang diklaim dilakukan pasukan pemerintah di dekat kota Damaskus. Oposisi mengklaim korban serangan ini mencapai 1.300 orang. | DSK / Local Committee of Arbeen / AFPKOMPAS.com - Pemerintah Suriah dan oposisi masih saling tuding soal penggunaan senjata kimia. Kali ini, Televisi Nasional Suriah, Sabtu (24/8/2013) mewartakan soal beberapa serdadu pemerintah lolos dari mati kehabisan napas saat menyerbu basis pemberontak di pusat kota Damaskus.

Televisi itu mewartakan insiden penyerbuan terjadi di Jobar. "Di kawasan itu bau zat kimia tajam sekali,"kata media tersebut.

Gara-gara bau menyengat itulah, para serdadu terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sementara, kedua pihak mengatakan dalam tudingan mereka kalau senjata kimia sejatinya sudah dipakai selama 29 bulan krisis bersenjata di negeri itu.

Beberapa waktu sebelumnya, kelompok oposisi menuding pemerintah menggunakan gas sarin saat saling berhadapan di kawasan Timur Al-Ghouta, dekat Damaskus. Karuan saja, pemerintah Suriah langsung membantah. "Itu cuma karangan oposisi untuk mendapat bantuan intervensi militer asing,"kata pernyataan pemerintah.


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar